WWW.CONDONG.ID TASIKMALAYA– Israel seakan tidak bosan melancarkan serangan-serangan ke Gaza, Palestina. Mau itu serangan darat, laut, udara, dan bahkan memutuskan semua pasokan seperti makanan, Listrik, dan air bersih. Dikutip dari Aljazeera bahwasanya pada Tanggal 30/04 israel Kembali menggempur daerah Nuseirat di Gaza bagian tengah dengan menyerang Gedung dan menewaskan sedikitnya delapan orang. Menurut laporan tim jurnalis Aljazeera di lapangan tercatat setidaknya 21 orang tewas di seluruh gasa pada hari itu.

Seorang warga palestina yang terluka sedang mengecek reruntuhan bangunan yang disebabkan oleh serangan Israel (dok. Aljazeera)
Ditengah kekacauan ini PBB dalam sidang Mahkamah Internasional hari ketiga sedang menyerukan tentang kewajiban kemanusiaan Israel terhadap palestina. Tapi dalam sidang yang sedang berlangsung, AS terlihat dengan tegas membela tindakan Israel di Gaza. Dikutip dari Aljazeera bahwasanya Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan tindakan “terpadu” untuk menghentikan “bencana kemanusiaan” di Gaza saat blokade total Israel memasuki hari ke-60.
Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 52.365 warga Palestina dan melukai 117.905 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan daerah itu. Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700, dengan mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas. Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023, dan lebih dari 200 orang ditawan.
Kekacauan ini tidak lain dan tidak bukan akibat Israel yang melanggar gencatan senjata yang telah disetujui dengan HAMAS. Dikutip dari Aljazeers bahwasanya Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 2.308 orang, termasuk 595 anak-anak, telah tewas di seluruh Gaza sejak Israel melanggar gencatan senjata pada 18 Maret. Sumber-sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sedikitnya 31 orang tewas dalam serangan Israel di Gaza sepanjang hari Kamis dan lebih banyak kematian dilaporkan akibat serangan pada Jumat pagi.
Koresponden Al Jazeera di Gaza menggambarkan blokade Israel selama 60 hari terhadap bantuan yang memasuki wilayah tersebut sebagai “pencekikan yang disengaja” terhadap penduduk sipil. Serangan demi serangan yang terus dilancarkan Israel ke wilayah sipil di Gaza menuai kecaman luas dari komunitas internasional. Namun, dukungan Amerika Serikat yang tak goyah di Mahkamah Internasional memunculkan pertanyaan besar tentang keadilan global dan keberpihakan terhadap kemanusiaan. Di tengah reruntuhan dan tangisan warga sipil, dunia menunggu — apakah suara keadilan akan benar-benar terdengar, atau hanya menjadi gema di antara kepentingan politik negara-negara besar.
Pewarta: Luthfan MR dan Aiman El