Sejarah Perkembangan Pondok Pesantren Condong: Bagian 3

Share on:

Facebook
X
WhatsApp
Wisuda ke-2 Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam (STIABI) Riyadlul Ulum Condong. Sumber foto: Istimewa.

Tasikmalaya – Kota Tasikmalaya, yang dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan agama di Jawa Barat, menyimpan kisah menarik tentang transformasi sebuah pondok pesantren menjadi lembaga pendidikan yang bermutu dan disegani di tingkat regional dan nasional. Pondok Pesantren Riyadlul ‘Ulum Wadda’wah Condong, yang telah berdiri sejak abad ke-19, berhasil membuktikan bahwa tradisi pesantren dapat beriringan dengan perkembangan zaman tanpa mengorbankan nilai-nilai keagamaan dan kepesantrenan. Pada bagian ini, penulis akan mengulas sejarah panjang Pesantren Condong dalam mendirian perguruan tinggi bersistem pesantren.

Warisan Leluhur dan Visi Modern

Berdiri pada akhir abad ke-18 atau sekitar tahun 1864 M, Pondok Pesantren Riyadlul ‘Ulum Wadda’wah Condong awalnya lebih fokus pada pendidikan agama. Para santri dididik untuk menguasai ilmu agama dan mampu berdakwah di masyarakat. Namun, seiring berjalannya waktu, para pemimpin pondok pesantren memiliki visi yang lebih luas. Mereka melihat pentingnya pendidikan umum untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Adalah KH Ma’mun, Pimpinan Pesantren Condong generasi ketujuh yang memiliki visi untuk membangun sebuah perguruan tinggi bersistem pesantren yang mampu merespons perkembangan zaman dengan tetap mempertahankan warisan. 

Inspirasi dari Gontor dan Respon terhadap Kebutuhan Masyarakat

Keberhasilan Pondok Modern Darussalam Gontor dalam mengintegrasikan pendidikan agama dan umum menjadi inspirasi bagi banyak pondok pesantren, termasuk Pesantren Condong. Selain itu, melihat perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi akan sumber daya manusia berkualitas, para pemimpin pondok pesantren memutuskan untuk mendirikan perguruan tinggi. Tujuan utamanya adalah upaya untuk melahirkan lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki kompetensi di bidang lain, sehingga mampu bersaing di era globalisasi.

Proses Pendirian yang Panjang

Proses pendirian perguruan tinggi di lingkungan Pondok Pesantren Condong membutuhkan waktu yang cukup panjang. Dimulai dengan pendirian Sekolah Tinggi Pesantren Terpadu (STPT) pada tahun 2010, yang merupakan kelas kerjasama dengan salah satu perguruan tinggi swasta di Tasikmalaya. Lalu, pada tahun 2013, dibentuk panitia untuk mendirikan perguruan tinggi mandiri yang bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu (STAIT) dan berhenti karena kekurangan SDM. Lalu, pada tahun 2016, pimpinan membentuk lagi panitia pendirian yang berujung pada terbitnya SK Menteri Agama tentang izin pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam (STIABI) Riyadlul Ulum pada tahun 2019. 

Keunikan Pendidikan di Perguruan Tinggi Pesantren Condong

Salah satu keunikan Perguruan Tinggi Pesantren Condong adalah integrasi antara pendidikan agama dan umum. Kurikulum yang disusun menggabungkan antara kajian kitab kuning dengan ilmu-ilmu kontemporer. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keseimbangan antara iman dan ilmu. Selain itu, sistem asrama yang diterapkan di lingkungan pondok pesantren juga menjadi ciri khas tersendiri. Mahasiswa tinggal di asrama, sehingga mereka dapat belajar dan berinteraksi dengan teman-teman sejawat dalam suasana yang kondusif.

Pilihan Program Studi yang Menarik

Saat ini, Pondok Pesantren Riyadlul ‘Ulum Wadda’wah Condong telah berhasil mendirikan beberapa perguruan tinggi, di antaranya Institut Teknologi dan Bisnis Riyadlul Ulum dan Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam Riyadlul Ulum. Kedua perguruan tinggi ini menawarkan berbagai program studi yang menarik dan relevan dengan perkembangan zaman.

  • Institut Teknologi dan Bisnis Riyadlul Ulum: Fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Program studi yang ditawarkan antara lain Kewirausahaan (Terakreditasi Baik), Agroteknologi (Terakreditasi Baik), Sistem Informasi (Terakreditasi Baik), Pendidikan Matematika (izin pendirian), dan Biologi (izin pendirian). 
  • Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam Riyadlul ‘Ulum: Menghasilkan lulusan yang ahli dalam bidang ilmu agama dan budaya Islam. Program studi yang ditawarkan antara lain Bahasa dan Sastra Arab (Terakreditasi Baik), Sejarah dan Peradaban Islam (Terakreditasi Baik), dan Pendidikan Agama Islam (izin pendirian).

Tantangan dan Harapan

Meskipun telah banyak meraih prestasi, Pondok Pesantren Riyadlul ‘Ulum Wadda’wah Condong masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana mempertahankan kualitas pendidikan di tengah persaingan yang semakin ketat. Selain itu, pondok pesantren juga harus terus berinovasi untuk memenuhi tuntutan zaman yang terus berubah.

Namun demikian, harapan akan masa depan yang cerah tetap tertanam di hati para pengurus dan civitas akademika Pondok Pesantren Riyadlul ‘Ulum Wadda’wah Condong. Dengan semangat yang tinggi dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan pondok pesantren ini dapat terus berkembang dan menjadi salah satu pusat pendidikan Islam yang terkemuka di Indonesia. []

[custom_views]

Share on :

Facebook
X
WhatsApp