
Judul Buku: Worldview Islam
Penulis: Ustaz Agus Riyadi, M.Pd
Penerbit: Condong Press
Jumlah Halaman: 218 hlm., 21×14,8 cm
Tahun Terbit: Agustus 2020
ISBN: 978-623-92982-3-6
A. DEFINISI WORLDVIEW ISLAM
World View Islam merupakan salah satu indikator seorang mahasiswa memandang sesuatu yang terjadi di dunia dengan kemasan Islam. Maka diartikan juga sebagai pandangan sebuah masalah dengan kaca mata Islam. Menurut Fazlur Rahman salah seorang pemikir Islam kelahiran tahun 1988 dari Hazara benua India, mengemukakan bahwa World View Islam adalah Interpretasi kontekstual etika dan moralitas. Dia juga menegaskan bahwa World View Islam merupakan kemandirian pemikiran yang tentunya di bawah dalil valid seperti Al-Quran, Hadits, Izma dan Qiyas (penganalogian sebuah masalah dengan sesuatu yang terjadi di zaman modern).
Secara teknis dan fungsi dari pada World View Islam ini, maka mahasiswa yang dituntut untuk berpikir kritis, dituntut juga untuk tahu dan menguasai sebuah permasalahan dengan kemasan syariat Islam. Tentunya untuk membungkam orang-orang jahat yang selalu berusaha untuk menjuruskan akidah seseorang kepada jalan yang salah.
B. APA KORELASI WORLDVIEW ISLAM DENGAN SAINS DAN BAHASA
Dalam Islam, bahasa Arab memiliki peran sentral karena Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa tersebut. Bahasa menjadi medium untuk menyampaikan ajaran, nilai, dan prinsip Islam. Begitu pun dengan semua bahasa yang terdapat di dunia, memiliki peran sebagai penyampai ajaran, nilai, ideologi dan prinsip-prinsip hidup manusia. Maka sangat jelas, World View Islam sangat berperan dalam menyampaikan berbagai opini dan alasan kenapa dia memandang sesuatu seperti itu.
Sebagai landasan valid tentang integrasi bahasa dengan World View Islam ditegaskan oleh Allah SWT, dalam Al-Quran Surah Al-Hijr (15:9), “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami pasti menjaganya.” Sejalan dengan ayat tersebut, selevel wahyu yang Allah turunkan kepada Nabi-nabi merupakan kalimat berbentuk bahasa. Maka untuk menyampaikan gagasan dalam mengkaji World View Islam, bahasa menjadi otoritas nomor satu sebagai alat penyampai gagasan.
Kemudian sains juga memiliki peran yang tidak kalah penting dalam integritas World View Islam, sebab sains dan pengetahuan dianggap sebagai upaya untuk memahami ciptaan Allah. Dan tertulis jelas bahwa objek dari pada World View Islam adalah makhluk dan alam semesta yang erat kaitannya dengan sains.
Tidak sampai di sana, sains juga merupakan alat pengetahuan dari pada apa yang Allah ciptakan di muka bumi ini, dalam firmannya Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk membaca dan menekankan betapa pentingnya memahami sains . Selanjutnya Seyyed Hossein Nasr, seorang filsuf Islam, berpendapat bahwa sains dalam tradisi Islam tidak terpisah dari spiritualitas. Ia menekankan bahwa pemahaman ilmiah harus diimbangi dengan nilai-nilai moral dan spiritual. Pandangan Seyyed ini merupakan penguat dari pada integrasi World View Islam dengan sains yang erat kaitannya dalam memecah alam semesta sebagai objek dari World View Islam.
C. KENAPA WORLDVIEW ISLAM BERPERAN SEBAGAI ASAS EPISTEMOLOGI ISLAM?
Sebab memberikan kerangka pemahaman yang mendasar tentang bagaimana pengetahuan diperoleh, dipahami, dan diterapkan dalam konteks kehidupan umat Islam. Jika dirinci lebih dalam, pertama sebagai sumber pengetahuan yang utama. Dalam konteks ini ditegaskan bahwa sumber pengetahuan utama berasal dari wahyu Allah, yaitu Al-Quran dan Hadis. Ini memberikan legitimasi dan otoritas bagi pengetahuan yang dianggap benar dalam perspektif Islam.
Selanjutnya sebagai integrasi ilmu dan iman, dalam World View Islam, tidak ada pemisahan antara ilmu (sains) dan iman (agama). Pengetahuan dipandang sebagai cara untuk memahami dan mendekatkan diri kepada Allah. Ini menciptakan pendekatan holistik terhadap ilmu pengetahuan. Maka, kaca mata filsafat bisa digunakan juga sebagai wadah asas konteks Islam.
D. BAGAIMANA ISLAM MENGKLASISFIKASIKAN IMAN?
Dalam buku karya ustaz Agus Riyadi M.Pd, berjudul World View Islam halaman 70 menyatakan tentang konsep syahadah yang mana melibatkan hamba dengan tuhannya secara langsung dengan konsep kenabian dan konsep wahyu yang menggenggam syariat Islam. artinya agama Islam juga memiliki aturan-aturan sebagaimana dalam Al-Quran dipaparkan, persisnya dalam ayat-ayat mutasabihat atau ayat yang menjelaskan tentang hukum-hukum dari Allah SWT. adapun klasifikasi iman dalam aturan Islam, ini dilihat dari bagaimana pertama kalinya seseorang memeluk agama Islam. Pada hakikatnya, setiap bayi yang terlahir, itu ada dalam keadaan suci, nah jika bayi tersebut tumbuh besar, kemudian memeluk syariat Islam, maka dia tidak diwajibkan untuk bersyahadat. Namun jika sebaliknya, maka jika dia ingin masuk ke dalam agama Islam, secara otomatis, dia harus melafazkan dua kalimat syahadat yang sudah ditentukan oleh Nabi Muhammad sebagai syarat masuknya dia ke dalam agama Islam.
Bercermin dari peristiwa di atas, maka seseorang yang semula kafir, dan ingin masuk ke dalam agama Islam, dia harus melafazkan dua kalimat syahadat sebagai indikasi masuknya dia ke dalam agama Islam. Maka jika seorang muslim yang dikenai hukuman murtad, jika dia ingin kembali dari kekufurannya, maka dia harus membaca lagi dua kalimat syahadat.[]