Tasikmalaya, 13 September 2025 – Jazirah: Journal of Civilization and Culture menggelar webinar diseminasi hasil penelitian bertema “Interconnection of Islam, Culture, and Civilization: From Local Wisdom to Science and Ecology” pada Sabtu (13/9). Kegiatan ini menjadi ruang akademik bagi para peneliti, dosen, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk mendiskusikan hubungan antara Islam, budaya, peradaban, serta sains dan ekologi.

Acara yang berlangsung secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting ini dihadiri 54 peserta dari lebih dari 20 institusi pendidikan tinggi. Kegiatan dibuka dengan sambutan Ketua STIABI Riyadlul ‘Ulum Tasikmalaya, Mohammad Ridwan, M.Pd., dan dilanjutkan dengan Keynote Speech oleh Prof. Dr. Agus Mulyana, M.Hum., selaku Direktur Sejarah dan Permuseuman, Kementerian Kebudayaan RI.
Webinar dimoderatori oleh Rezza Fauzi Muhammad Fahmi, M.Hum. (Dosen STIABI Riyadlul ‘Ulum Tasikmalaya / Dr. (Cand) Cultural Studies Universitas Padjadjaran), serta dipandu oleh Nushrotun Nida, M.Hum. sebagai MC. Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, lagu Indonesia Raya, sambutan, dan doa, sebelum berlanjut ke sesi diseminasi hasil penelitian dari lima narasumber.
Lima pemakalah yang mempresentasikan hasil penelitiannya dalam Jazirah Vol. 6 No. 1 Agustus 2025 antara lain Nisa Anisatin Qoimah dengan topik “Natural Destruction Narrative: Greg Garrard’s Ecocritical Perspective,” Luthfah Eta ‘Aini (“Islam Bergerak dan Pertarungan Gagasan”), M. Husnu Widadi (“Pepatah Jawa dalam Perspektif Hadis Nabi”), Dandie Hambaliana (“Sejarah Gerakan Sosial, Politik, dan Agama di Kota Tasikmalaya 1901–1940”), serta Ibnu Imam Al Ayyubi (“The Qur’an’s Contribution to the Development of Mathematics in the History of Islamic Civilization”).
Editor in Chief Jazirah, Faiz Azhari, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya redaksi untuk memperkuat peran keilmuan Islam di tengah tantangan modernitas. “Melalui diseminasi ini, Jazirah berupaya menjembatani interaksi antara keilmuan Islam, budaya, dan sains modern sebagai fondasi peradaban berkelanjutan,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab, dokumentasi, dan foto bersama. Webinar ini dinilai berhasil mempertemukan ide lintas disiplin dan memperkuat jejaring akademik antarperguruan tinggi. Antusiasme peserta menunjukkan tingginya minat terhadap integrasi Islam dan sains dalam konteks budaya serta ekologi. Penyelenggara berharap agenda ini dapat menjadi tradisi akademik tahunan yang memperluas jangkauan Jazirah di tingkat nasional maupun internasional.