Alexander dari Timur: Penakluk Bizantium

Share on:

Facebook
X
WhatsApp

Muhammad Al-Fatih, atau dikenal juga sebagai Mehmed II, adalah salah satu pahlawan Muslim paling berpengaruh dalam sejarah. Dia merupakan Sultan ketujuh dari Kesultanan Utsmaniyah yang memerintah dalam dua periode: 1444–1446 dan 1451–1481. Mehmed lahir pada 30 Maret 1432 di Edirne, ibu kota Kesultanan Utsmaniyah kala itu. Dia adalah putra Sultan Murad II dan Hüma Hatun.

Sejak usia muda, Mehmed menunjukkan kecerdasan luar biasa dan semangat belajar yang tinggi. Dia menguasai berbagai disiplin ilmu; militer, matematika, ilmu pengetahuan, dan menguasai delapan bahasa di usianya yang baru 21 tahun. Pendidikan Mehmed dipandu oleh para guru terbaik yang ditunjuk oleh ayahnya, termasuk Molla Gürani dan Syaikh Muhammad Syamsuddin bin Hamzah yang lebih dikenal sebagai Syaikh Akshamsaddin. Pengaruh Syaikh Akshamsaddin sangat besar dalam membentuk visi Mehmed, terutama mengenai pentingnya penaklukan Konstantinopel.

Pada usia 12 tahun, Mehmed naik takhta menggantikan ayahnya, Sultan Murad II yang memilih untuk lebih fokus pada kegiatan keagamaan dan seni. Dalam situasi ini, pemerintahan Utsmani berada di bawah kendali kuat Wazir Agung Çandarlı Halil Pasha. Namun, ancaman eksternal segera muncul ketika Kerajaan Hungaria yang dipimpin oleh János Hunyadi melanggar Perjanjian Szeged (1444). Sultan Murad kembali memimpin pasukan untuk menghadapi ancaman tersebut.

Pertempuran besar terjadi di Varna pada 1444, yaitu pasukan Utsmani berhasil mengalahkan aliansi Kristen yang dipimpin oleh Raja Władysław III dari Hungaria dan Polandia, János Hunyadi, serta Mircea II dari Wallachia. Setelah kemenangan ini, Murad kembali ke takhta atas desakan Çandarlı Halil Pasha. Dia memimpin hingga wafat pada 18 Februari 1451, dan Mehmed kembali naik takhta pada usia 19 tahun.

Setelah kembali menjadi Sultan, Mehmed memusatkan perhatian pada misi besar: menaklukkan Konstantinopel, kota strategis yang telah lama diimpikan umat Islam untuk ditaklukkan. Pada 1453, Mehmed memimpin pengepungan kota tersebut dengan pasukan besar yang berjumlah antara 80.000 hingga 200.000 orang, didukung oleh artileri berat dan armada laut yang kuat.

Kota Konstantinopel dikelilingi oleh laut dan darat, sementara pelabuhan Tanduk Emas dilindungi oleh rantai besar dan armada 28 kapal. Strategi brilian Mehmed, termasuk memindahkan kapal-kapal melalui daratan untuk melewati penghalang rantai, berhasil melemahkan pertahanan kota. Pada 29 Mei 1453, setelah pengepungan selama hampir dua bulan, Konstantinopel jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah. Peristiwa ini menandai akhir Kekaisaran Bizantium dan awal dari transformasi Konstantinopel menjadi Istanbul, ibu kota Kesultanan Utsmaniyah.

Sultan Mehmed terus memperluas wilayah Kesultanan Utsmaniyah hingga akhir hayatnya. Namun, pada 3 Mei 1481, dia wafat dalam perjalanan militernya pada usia 49 tahun. Penyebab kematiannya masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan. Sebagian percaya bahwa dia diracun oleh putranya, Bayezid II, sementara teori lain menyebutkan bahwa dokter pribadinya, seorang mualaf Yahudi, terlibat dalam kematiannya.

[custom_views]

Share on :

Facebook
X
WhatsApp
kencang77slot gacorBerita JurnalBerita JurnalBerita JurnalBerita JurnalBerita JurnalBerita JurnalBerita JurnalBerita JurnalBerita JurnalBerita Jurnalseputar indonesiaseputar indonesiaseputar indonesiaseputar indonesiaseputar indonesiamahjong waysmahjong waysmahjong waysmahjong waysmahjong waysseputar indonesiaseputar indonesiaseputar indonesiaseputar indonesiaseputar indonesiamahjong winsmahjong winsmahjong winsmahjong winsmahjong winsmahjong ways 1mahjong ways 2mahjong ways 3mahjong ways 4mahjong ways 5mahjong ways 6mahjong ways 7mahjong ways 8mahjong ways 9mahjong ways 10berita-conten899011berita-conten899012berita-conten899013berita-conten899014berita-conten899015berita-conten899016berita-conten899017berita-conten899018berita-conten899019berita-conten899020news899001news899002news899003news899004news899005news899006news899007news899008news899009news899010news899011news899012news899013news899014news899015news899016news899017news899018news899019news899020indonesia1indonesia2indonesia3indonesia4indonesia5indonesia6indonesia7indonesia8indonesia9indonesia10indonesia11indonesia12indonesia13indonesia14indonesia15indonesia16indonesia17indonesia18indonesia19indonesia20news12092025001news12092025002news12092025003news12092025004news12092025005news12092025006news12092025007news12092025008news12092025009news12092025010news12092025011news12092025012news12092025013news12092025014news12092025015news12092025016news12092025017news12092025018news12092025019news1209202502012011202120312041205120612071208120912101211121212131214121512161217121812191220berita11302025021berita11302025022berita11302025023berita11302025024berita11302025025berita11302025026berita11302025027berita11302025028berita11302025029berita11302025030berita11302025031berita11302025032berita11302025033berita11302025034berita11302025035berita11302025036berita11302025037berita11302025038berita11302025039berita11302025040Kencang77smm panel murahberita viral 0112202531berita viral 0112202532berita viral 0112202533berita viral 0112202534berita viral 0112202535berita viral 0112202536berita viral 0112202537berita viral 0112202538berita viral 0112202539berita viral 0112202540berita viral 0112202541berita viral 0112202542berita viral 0112202543berita viral 0112202544berita viral 0112202545berita viral 0112202546berita viral 0112202547berita viral 0112202548berita viral 0112202549berita viral 0112202550berita-conten899021berita-conten899022berita-conten899023berita-conten899024berita-conten899025berita-conten899026berita-conten899027berita-conten899028berita-conten899029berita-conten899030berita-conten899031berita-conten899032berita-conten899033berita-conten899034berita-conten899035berita-conten899036berita-conten899037berita-conten899038berita-conten899039berita-conten899040Jurnal12012025-21Jurnal12012025-22Jurnal12012025-23Jurnal12012025-24Jurnal12012025-25Jurnal12012025-26Jurnal12012025-27Jurnal12012025-28Jurnal12012025-29Jurnal12012025-30Jurnal12012025-31Jurnal12012025-32Jurnal12012025-33Jurnal12012025-34Jurnal12012025-35Jurnal12012025-36Jurnal12012025-37Jurnal12012025-38Jurnal12012025-39Jurnal12012025-40journal 12102025211journal 12102025212journal 12102025213journal 12102025214journal 12102025215journal 12102025216journal 12102025217journal 12102025218journal 12102025219journal 12102025220journal12012025-021journal12012025-022journal12012025-023journal12012025-024journal12012025-025journal12012025-026journal12012025-027journal12012025-028journal12012025-029journal12012025-030journal12012025-031journal12012025-032journal12012025-033journal12012025-034journal12012025-035journal12012025-036journal12012025-037journal12012025-038journal12012025-039journal12012025-040berita21berita22berita23berita24berita25berita26berita27berita28berita29berita30berita-121120251011berita-121120251012berita-121120251013berita-121120251014berita-121120251015berita-121120251016berita-121120251017berita-121120251018berita-121120251019berita-121120251020berita-121120251021berita-121120251022berita-121120251023berita-121120251024berita-121120251025berita-121120251026berita-121120251027berita-121120251028berita-121120251029berita-121120251030