
WWW.CONDONG.ID,Tasikmalaya- Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam (STIABI) Riyadul Ulum kembali mengukir sejarah melalui penyelenggaraan Wisuda Angkatan Ke-3 Tahun Akademik 2024/2025 yang berlangsung pada Kamis, (24/7) bertempat di Auditorium Pesantren Condong. Prosesi wisuda tahun ini berlangsung dalam suasana penuh khidmat, dihadiri oleh para dosen, pimpinan pondok, orang tua wisudawan, tamu undangan dari FORKOPIMDA Kota Tasikmalaya, perwakilan Kopertais Wilayah IV, dan lainnya.
Acara diawali dengan lantunan hadroh yang mengiringi suasana pagi menjadi lebih sakral dan membangkitkan semangat keislaman. Kemudian ditayangkan profil STIABI-RU, menampilkan perkembangan lembaga sebagai institusi pendidikan tinggi yang berkomitmen pada nilai-nilai adab, budaya, dan integritas ilmiah. Setelah dibuka secara resmi oleh dua pembawa acara, Azmi Muzzaki dan Roihan Shubhi, para hadirin menyambut masuknya prosesi senat yang menjadi tanda dibukanya acara inti wisuda.
Pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh M. Nabil Sya’bani mengawali prosesi wisuda. Lagu kebangsaan Indonesia Raya dan hymne almamater “Oh Pondokku” pun dikumandangkan oleh paduan suara kampus, memperkuat rasa nasionalisme dan kebanggaan civitas akademika. Doa dan pembacaan Al-Fatihah dipanjatkan untuk para masyayikh sebagai bentuk penghormatan kepada para pendahulu.
Ketua Senat STIABI-RU, Prof. Dr. Agus Mulyana, M. Hum., membuka secara resmi Sidang Terbuka Senat. Wakil Ketua I Bidang Akademik, ustaz Rahmat Mulya Nugraha, M.Pd., kemudian membacakan Surat Keputusan tentang kelulusan mahasiswa. Setelah itu, para wisudawan dari dua program studi, yaitu Sejarah Peradaban Islam (SPI) dan Bahasa dan Sastra Arab (BSA), secara bergiliran dikukuhkan. Momen ini juga disertai dengan pelantikan wisudawan terbaik dan penyampaian penghargaan kepada lulusan yang berhasil menunjukkan capaian akademik dan non-akademik terbaik.

Tahun ini, Tazkia Haq dari Program Studi Bahasa dan Sastra Arab dan Naufal Hibban Firdaus dari Program Studi Sejarah Peradaban Islam ditetapkan sebagai peraih IPK tertinggi. Skripsi terbaik diraih oleh Fahmi Al Fazri dari BSA, yang mengkaji puisi Mahmoud Darwish dengan pendekatan semiotik Michael Riffaterre, serta Ilham Nur Rohman dari SPI dengan judul skripsi mengenai kebijakan Sultan Sulaiman Al-Qanuni dalam memperluas wilayah Turki Utsmani antara tahun 1520 hingga 1566. Karina Rosdiana dan Agis Nita Triana masing-masing dari BSA dan SPI dinobatkan sebagai penyusun skripsi tercepat. Karina juga menerima penghargaan sebagai mahasiswa dengan hafalan terbanyak.
Kategori prestasi non-akademik diberikan kepada Ade Adin Sahrudin, mahasiswa yang telah meraih berbagai gelar juara dalam kompetisi pidato dan dakwah, baik tingkat regional maupun nasional. Di sisi lain, Naufal Hibban Firdaus juga dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi akademik terbaik, berkat partisipasinya dalam berbagai konferensi ilmiah, lomba penulisan, dan publikasi nasional hingga internasional. Penghargaan Mahasiswa Teladan diberikan kepada Dea Munatul Arbi’a sebagai wujud pengakuan atas integritas, akhlak, dan keteladanan selama masa studi.
Usai pelantikan, para wisudawan mengikrarkan janji lulusan yang dipandu oleh Ade Adin Sahrudin. Janji tersebut menjadi simbol komitmen moral dan ilmiah untuk mengabdikan ilmu pengetahuan demi kemaslahatan umat dan bangsa. Dalam pidatonya, Ketua STIABI-RU, Ustadz M. Ridwan, M.Pd., menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan penyelenggaraan pendidikan, serta menegaskan bahwa lulusan STIABI harus menjadi agen peradaban Islam yang unggul dalam ilmu dan santun dalam adab.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Fadila Nur Zakiah selaku perwakilan wisudawan, yang menyampaikan kesan dan pesan penuh haru. Ucapan terima kasih dan doa juga disampaikan oleh orang tua Tazkia Haq yang mewakili wali wisudawan. Kehadiran Walikota Tasikmalaya dalam acara ini turut memperkuat apresiasi pemerintah daerah terhadap kontribusi STIABI dalam mencetak generasi pemimpin berkarakter.
Pidato ilmiah dari perwakilan Kopertais Wilayah IV menyampaikan pentingnya peran perguruan tinggi Islam dalam menjawab tantangan zaman melalui pendidikan yang terpadu antara ilmu dan adab. Sambutan dari Pimpinan Pondok Pesantren Riyadul Ulum, KH. Diding Darul Falah, menguatkan pesan moral kepada para lulusan agar tetap rendah hati dalam ilmu, dan menjaga adab dalam segala aspek kehidupan. Doa penutup dipimpin oleh KH. Asep Abdullah yang memohon keberkahan dan kemudahan jalan hidup para lulusan.
Rangkaian prosesi diakhiri dengan penutupan sidang oleh Ketua Senat. Seluruh hadirin memberikan penghormatan kepada para wisudawan yang kini resmi menjadi alumni STIABI Riyadul Ulum. Prosesi wisuda ini tidak hanya menjadi penutup masa studi, melainkan awal perjalanan baru para lulusan dalam menebar cahaya ilmu dan nilai keislaman di tengah masyarakat.[]