
WWW.CONDONG.ID – Tasikmalaya, Pada (6/9) Pesantren Condong melalui Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) mengadakan Wisuda Tahfizh keempat yang dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. kegiatan ini menjadi kegiatan rutinan LPTQ untuk mencetak para hafizh Qur’an dari Pesantren Condong.
Wisuda tahfizh merupakan kegiatan apresiasi santri yang berhasil menghafal Al-Qur’an dengan baik. Kegiatan ini biasa diselenggarakan pada lembaga pendidikan Islam seperti madrasah atau pesantren.
Pada malam ini, total ada 21 orang santri yang mengikuti wisuda dengan tiga kategori yaitu kategori 2 Juz, 4 Juz, dan 7 Juz. 21 orang ini terdiri dari kelas 1-5 KMI. Dengan komposisi sebagai berikut:

Selain prosesi wisuda, pada malam ini juga diberikan apresiasi untuk wisudawan dengan hafalan terbaik dan hafalan terbanyak. Untuk hafalan terbaik diberikan kepada Zaidan Maulana Ihsan dari kelas 4 KMI dengan nilai mumtaz dan hafalan terbanyak diberikan kepada Fauzan Dliyaul Haq kelas 5 KMI dengan nilai jayyid jiddan.
Dalam kesempatan ini juga ketua LPTQ Pa, Ustaz Irvan Farizi, S.Pd. menyampaikan laporan dalam sambutanya mengenai kegiatan wisuda tahfizh tahun ini. “Tahun ini wisudawan bertambah sebanyak 24 orang dan yang lulus untuk ikut wisuda setelah ujian tasmi’ adalah 21 wisudwan, semoga ini menjadi motivasi bagi santri lainnya untuk senantiasa menghafal al-Qur’an” tutur dia.
“Harapan besar dari program ini adalah lahirnya santri yang selaras dengan visi pesantren yaitu berakhlakul karimah” tambahnya.

Penyematan dilakukan langsung oleh bapak wakil pimpinan Pesantren Condong yaitu Drs. KH. Endang Rahmat, beliau berpesan agar kegiatan ini menjadi kegiatan untuk semuanya dalam proses mentadabburi al-Qur’an. Karena, pentingnya al-Qur’an dalam kehidupan sebagai pembimbing menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
“Kita faham bahwasanya, Nabi Muhammad tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu, tapi selalu yang disampaikan itu adalah wahyu dari Allah, kita berharap ini menjadi landasan untuk mencontoh akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari, momentum yang tepat dengan Maulid Nabi, menjadikan kegiatan ini sangat bermakna” tutur beliau.
“Maulid nabi itu menumbuhkan cinta kepada Nabi dan Rasul, dan mencontoh akhlak nabi Muhammad. Yakinkan dalam hati kalian, Allah menurunkan Qur’an itu mudah dihafal, jadi tidak ada istilah menghafal al-Qur’an itu sulit. Kemudahan yang Allah berikan itu adalah untuk memperbanyak penghafal Al-Qur’an” tambahnya.
Menghafal Al-Qur’an itu membutuhkan perjuangan, didalamnya harus ada kesabaran, kesemangatan dan keuletan. Ada enam keutamaan penghafal Al-Qur’an, satu pahala yang banyak, kedua orang yang terbaik, ketiga bersama malaikat al-Kirom-Baroroh, keempat mempunyai derajat yang tinggi di surga, kelima bagai buah yang manis, keenam akan memberikan mahkota di akherat kepada kedua orang tua.
Semoga ini menjadi tonggak awal lahirnya generasi Qur’ani yang berakhlakul karimah dan mampu mentadabburi al-Qur’an dalam sendi-sendi kehidupan, aamiin YRA~. [Hibban]