Gali Potensi Turats, Santri Condong Ukir Prestasi di Lomba MQK Hari Santri Kota Tasikmalaya

Share on:

Facebook
X
WhatsApp

WWW.CONDONG.IDTasikmalaya, (22/10) – Semarak Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kota Tasikmalaya mencapai puncaknya. Salah satu acara utama yang diselenggarakan oleh Forum Pondok Pesantren bekerja sama dengan Pemerintah Kota adalah gelaran akbar Musabaqoh Qiraatil Kutub (MQK) atau Lomba Baca Kitab Kuning antar Pesantren Se-Kota Tasikmalaya yang telah dilaksanakan pada 20 Oktober 2025 di Lapangan Dadaha Kota Tasikmalaya.

Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) adalah ajang kompetisi membaca dan memahami kitab kuning, yaitu kitab-kitab klasik berbahasa Arab yang menjadi rujukan utama dalam pendidikan pesantren. MQK tidak hanya menguji kemampuan membaca, tetapi juga menilai kefasihan dalam menerjemahkan, menjelaskan isi, serta memahami konteks keilmuan dari kitab-kitab tersebut.

Pada kesempatan ini Pesantren Condong turut mengirimkan perwakilannya untuk berkompetisi dengan pesantren lainnya se-Kota Tasikmalaya. Syukur, Pesantren Condong berhasil mendapatkan juara dalam dua kategori.

Penganugerahan kejuaraan dilaksanakan bertepatan dengan puncak peringatan HSN, yaitu pada Rabu, 22 Oktober 2025. Santri dan mahasiswi perwakilan Pesantren Condong berhasil menorehkan prestasi gemilang, menandai kualitas pengkajian kitab kuning di Pesantren Condong terus meningkat.

Dua nama yang berhasil membawa pulang penghargaan adalah:

  1. Amanda Anggraeni Putri (Mahasiswi BSA Semester 1): Meraih Juara II pada kategori kitab ‘Ianah Jilid 3 (Tingkat Ulya/Tinggi).
  2. Diana Rizki Aulia (Santri 8B KMI): Meraih Juara Harapan III pada kategori kitab Riyadlul Badiah (Tingkat Ula/Dasar).

Keberhasilan ini disambut sukacita oleh pihak pesantren. Ust. Tatang Abdul Nasir menyampaikan apresiasinya yang tinggi terhadap pencapaian para santri. Beliau adalah kepala bagian Sorogan Activity Council yang mewadahi pengkajian turast di Pesantren Condong.

“Sekali lagi, perwakilan Pesantren Condong mendapatkan posisi yang luar biasa dalam perlombaan MQK. Ini menjadi bukti bahwasanya pengkajian kitab kuning atau turast di Pesantren Condong terus berkembang dan mengikuti zaman,” ujar Ust. Tatang. “Semoga para juara bisa menginspirasi para santri lainnya di Pesantren Condong untuk berprestasi pada bidang yang sama yaitu MQK,” tambahnya.

Keberhasilan meraih juara dalam MQK ini diharapkan memberikan motivasi besar bagi seluruh santri di Pesantren Condong untuk senantiasa semangat dalam belajar, mendalami, dan mengamalkan ilmu agama yang bersumber dari kitab-kitab klasik, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Prestasi ini menjadi penguat bahwa tradisi keilmuan pesantren tetap relevan dan berdaya saing di era modern.

Bangga menjadi bagian dari tradisi pesantren Indonesia! [NHF]***

[custom_views]

Share on :

Facebook
X
WhatsApp