Fathul Kutub 2024/2025 sebagai Sarana Peningkatan Ilmu dan Toleransi Santri dengan Menelaah Kitab Kuning

Share on:

Facebook
X
WhatsApp
Pembukaan kegiatan Fathul Kutub oleh Wakil Pimpinan Pesantren (dok.condong media)

CONDONG.ID, Tasikmalaya- Fathul Kutub adalah sebuah kegiatan tahunan yang bagi para santri di Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah, khususnya bagi santri dan santriwati yang berada di tingkat akhir KMI. Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah pemahaman agama Islam para santri dengan cara membaca dan menelaah kitab kuning, yang merupakan referensi penting dalam dunia keilmuan Islam. Fathul Kutub merupakan sarana bagi para santri untuk memperdalam ilmu agama, memperkuat dasar pemahaman mereka, dan memperluas wawasan mereka dalam kajian Islam.

Fathul Kutub dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkuat dasar-dasar ilmu yang telah mereka pelajari selama berada di pesantren. Selain itu, dengan mengkaji kitab-kitab klasik, para santri diharapkan bisa lebih memahami konsep-konsep agama secara mendalam dan menyeluruh. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membantu santri memahami lebih jauh persoalan-persoalan yang berkaitan dengan keberadaan mereka sebagai santri, serta bagaimana cara menghadapinya dengan pemahaman yang lebih matang dan rasional.

Tidak hanya itu, dengan adanya kegiatan Fathul Kutub dapat meningkatkan kemampuan bahasa Arab para santri. Mengingat bahwa banyak kitab kuning yang ditulis dalam bahasa Arab, penguasaan bahasa ini menjadi sangat penting agar para santri bisa memahami dengan baik isi kitab tersebut. Melalui diskusi dan kajian yang bersifat terbuka dan objektif, para santri diajarkan untuk melihat berbagai pandangan dalam Islam dengan sikap moderat dan toleran.

Selama kegiatan Fathul Kutub, para santri dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk membahas masalah-masalah tertentu yang telah ditugaskan oleh pembimbing. Setiap kelompok akan mempelajari satu atau lebih kitab, menganalisisnya, dan mencari solusi atau jawaban atas persoalan yang ada. Setelah proses pembahasan selesai, setiap kelompok akan mempresentasikan hasil temuan mereka di hadapan pembimbing (musyrifah) dan peserta lainnya. Proses ini tidak hanya mengasah kemampuan intelektual para santri, tetapi juga melatih mereka untuk berbicara di depan umum, menyusun argumen dengan jelas, dan berkomunikasi dengan efektif.

Kegiatan Fathul Kutub 2024/2025 berlangsung pada (1-5/2). Pada hari pertama, Sabtu, 1 Februari 2025, peserta akan diberikan pengarahan mengenai tujuan dan mekanisme kegiatan Fathul Kutub, serta diajarkan teknik penggunaan maktabah syamilah, sebuah aplikasi penting untuk mencari literatur kitab-kitab Islam. Selain itu, peserta juga akan diberi penjelasan tentang cara menulis Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan simulasi Munaqasah Kubra sebagai persiapan untuk diskusi kelompok.

Kegiatan Bahtsul Kutub yang dilakukan perkelompok (dok. condong media)

Selanjutnya, pada hari kedua hingga keempat, yakni Ahad-Selasa (2-4/2), para santri akan mengikuti sesi bahtsul kutub, sebuah diskusi mendalam mengenai kitab yang telah mereka pilih. Di sini, para santri tidak hanya belajar dari kitab itu sendiri, tetapi juga dibimbing oleh musyrifah (pembimbing) yang telah ditunjuk untuk memberikan arahan dan klarifikasi. Dalam setiap kelompok, santri akan berdiskusi, menyusun karya tulis, dan mempersiapkan presentasi (Munaqasah) yang akan disampaikan setelah diskusi selesai.

Pada Rabu, (5/2), dilaksanakannya munaqasah ammah, yaitu presentasi umum yang diikuti oleh peserta terbaik selama kegiatan berlangsung. Hal ini menjadi kesempatan bagi para santri untuk menunjukkan pemahaman mereka yang mendalam dan kemampuan berbicara di depan umum. Selain itu, pada hari tersebut akan dibacakan intiba’at, yaitu kesan pesan dari seluruh kegiatan. Selanjutnya acara ditutup dengan pembacaan doa.

Fathul Kutub 2024/2025 ini diikuti oleh seluruh santri dan santriwati yang berada pada tingkat akhir KMI Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah. Mereka yang terlibat dalam kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperoleh pengetahuan yang lebih dalam tentang agama, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dalam berinteraksi dengan sesama santri, membangun keterampilan diskusi, serta memahami pentingnya toleransi dalam perbedaan pandangan.

Secara keseluruhan, kegiatan Fathul Kutub 2024/2025 tidak hanya menjadi ajang untuk mendalami ilmu agama, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter santri yang moderat, terbuka, dan cerdas. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini secara terstruktur dan mendalam, diharapkan para santri dapat berkembang menjadi generasi yang mampu mengemban amanah besar dalam menjaga dan menyebarkan ilmu agama Islam dengan bijaksana di masa depan.[]

[custom_views]

Share on :

Facebook
X
WhatsApp