Kurban, Membentuk Karakter Manusia yang Sempurna dalam Beribadah

Share on:

Facebook
X
WhatsApp
Pesantren Condong membagikan daging kurban kepada masyarakat (dok.condong media)

WWW.CONDONG.IDTasikmalaya – Ibadah kurban merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam (sunnah muakkad), terutama pada momen Hari Raya Idul Adha. Dibalik pelaksanaannya, terdapat kisah yang agung yang menjadi landasan spiritual dan sejarah, yaitu kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS. Kisah ini menjadi simbol ketaatan dan kepasrahan total kepada Allah SWT.

Memahami sejarah ibadah kurban bukan sekadar mengenang masa lalu, melainkan menghidupkan kembali nilai-nilai ketauhidan, kesabaran, dan pengorbanan dalam kehidupan modern. Dengan memahami akar sejarahnya, kita dapat meneladani makna terdalam dari penyembelihan hewan kurban, bukan hanya sebagai ritual, tetapi sebagai bentuk penghambaan.

Ibadah kurban yang sering kita lihat ketika Hari Raya Idul Adha mengandung nilai-nilai yang sangat luhur dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam aspek sosial, spiritual bahkan dalam aspek ekonomi.

Maka tidak heran ibadah kurban ini sering disebut sebagai ibadah sosial. Karena hal yang dilakukan sangat berdampak langsung bagi masyarakat sekitar.

Dalam aspek ekonomi, manusia diajarkan untuk selalu berusaha menabung agar dapat melaksanakan ibadah kurban di tahun yang akan datang. Berkurban juga mengajarkan kita bahwa saat berkurban, selain berhemat, manusia juga diajarkan untuk harus bersikap dermawan, karena daging hasil penyembelihan akan dibagikan kepada seluruh masyarakat di daerah tersebut.

Sedangkan dalam aspek spiritual, kurban menjadi sarana ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena, manusia harus taat kepada Allah SWT, ketaatan ini ditimbulkan melalui perilaku berkurban pada saat Hari Raya Idul Adha. Sebagaimana kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS, kurban ini juga merupakan bentuk kesyukuran atas nikmat dan karunia dari Allah SWT.

Terakhir, kurban juga berdampak pada aspek sosial. Karena, daging kurban akan dibagikan kepada fakir miskin, kaum dhuafa dan orang-orang yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas sosial. Pembagian daging kurban juga dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan rasa kebersamaan di antara masyarakat.

Selain membantu masyarakat-masyarakat sekitar, ibadah kurban menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara umat islam, baik dengan keluarga, dan tetangga bahkan dengan non-muslim.

Nilai-nilai dari ibadah kurban jika ditelaah lebih dalam akan memberikan banyak hikmah yang luar biasa, diantaranya adalah sabar, ikhlas, hemat, dan dermawan. Sehingga hari raya kurban ini menjadikan manusia sempurna dalam aspek ibadah yaitu (hablum-min-annas dan hablum-min-allah) yang dilakukan secara bersamaan, wallahu a’lam [Fathan M, Raffy A, Ahmad J]

*Tulisan ini merupakan terbaik 1 dalam lomba KTI Festival Musik Islami 1446 H

[custom_views]

Share on :

Facebook
X
WhatsApp