
PONDOK Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah Condong adalah salah satu pesantren alumni Pondok Modern Darussalam Gontor di Jawa Barat yang telah dikenal dengan salah satu program unggulannya, yaitu pengajaran bahasa asing, khususnya Bahasa Arab dan Inggris. Salah satu pendekatan utama yang diterapkan adalah Immersion Program, sebuah metode pembelajaran yang menempatkan santri dalam lingkungan berbahasa target (target language) secara penuh. Metode ini menciptakan atmosfer belajar yang intensif dan alami, sehingga kemampuan berbahasa santri dapat berkembang secara signifikan.
Dalam artikel ini, penulis akan mengulas apa yang perlu Anda ketahui tentang pengajaran bahasa asing dengan menggunakan pendekatan immersion program seperti yang diterapkan di Pesantren Condong.
1. Lingkungan Berbahasa Total
Condong menanamkan prinsip “language is a habit” atau bahasa sebagai kebiasaan. Dalam pendekatan imersi, para santri diwajibkan menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam komunikasi sehari-hari di lingkungan pesantren. Area seperti asrama, ruang makan, dan lapangan menjadi tempat di mana santri terus berlatih menggunakan bahasa target. Kebijakan ini memastikan bahwa santri tidak hanya belajar bahasa asing di kelas, tetapi juga menggunakannya secara praktis dalam aktivitas sehari-hari.
2. Kegiatan Berbasis Bahasa
Immersion Program di Condong diperkaya dengan berbagai kegiatan berbasis bahasa yang melibatkan seluruh santri. Program seperti speech competition, debat, drama berbahasa Arab atau Inggris, serta latihan pidato menjadi kegiatan rutin. Selain itu, pelajaran formal juga dirancang untuk mengintegrasikan kemampuan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa asing. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan bahasa santri, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri mereka dalam berkomunikasi.
3. Pengajaran oleh Pengajar Berpengalaman
Salah satu keunggulan Condong adalah keberadaan pengajar berpengalaman yang fasih dalam bahasa Arab dan Inggris. Para guru tidak hanya mengajarkan tata bahasa, kosa kata, dan pelafalan, tetapi juga memberikan pelajaran budaya yang terkait dengan bahasa tersebut.
4. Sistem Evaluasi yang Terstruktur
Untuk memastikan kemajuan belajar santri, Condong menerapkan sistem evaluasi yang terstruktur. Santri secara rutin mengikuti ujian keterampilan bahasa, termasuk tes berbicara, membaca, mendengar, dan menulis. Evaluasi ini memberikan gambaran jelas tentang perkembangan kemampuan bahasa santri, sekaligus menjadi dasar untuk perbaikan metode pembelajaran jika diperlukan.
Salah satu evaluasi yang dilakukan adalah adanya ujian lisan (oral examination), di mana para santri dites secara langsung kemampuan berbicara mereka dalam bahasa target.
5. Pembelajaran dengan Pendekatan Kedisiplinan
Immersion Program di Condong sangat didukung oleh pendekatan kedisiplinan yang ketat. Santri yang melanggar aturan penggunaan bahasa Arab atau Inggris, misalnya, akan mendapatkan sanksi edukatif yang bertujuan untuk mengingatkan pentingnya konsistensi dalam berlatih bahasa. Kedisiplinan ini membangun budaya bahasa yang kuat di lingkungan pesantren.
6. Manfaat Immersion Program bagi Santri
Melalui Immersion Program, santri Condong tidak hanya mahir berbahasa Arab dan Inggris, tetapi juga memiliki wawasan budaya global yang lebih luas. Penguasaan dua bahasa internasional ini mempersiapkan santri untuk menjadi duta Islam yang mampu berkomunikasi lintas budaya, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kemampuan ini juga menjadi bekal penting bagi santri dalam melanjutkan pendidikan ke luar negeri atau berkarier di bidang yang membutuhkan keterampilan bahasa asing.
7. Integrasi Nilai Keislaman dalam Pembelajaran Bahasa
Keunikan Immersion Program di Condong adalah integrasi nilai-nilai keislaman dalam pembelajaran bahasa. Santri tidak hanya belajar bahasa untuk tujuan komunikasi, tetapi juga untuk memahami kitab-kitab keislaman klasik dan menyebarkan ajaran Islam. Dengan penguasaan bahasa Arab, misalnya, santri dapat lebih mendalami literatur Islami dan menyampaikan dakwah dengan lebih efektif.
8. Praktik Berbicara Bahasa Asing dengan Penutur Asli
Salah satu program imersi yang diterapkan di Pesantren Condong adalah santri diberikan kesempatan untuk mempraktikan bahasa asing yang mereka pelajari dengan penutur asli (native speaker) langsung. Misalnya, dalam kesempatan kunjungan ke situs wisata Melaka beberapa waktu yang lalu, santri diberikan tugas untuk melakukan mini riset pemasaran dengan mewawancarai langsung turis yang berasal dari negara berbahasa Inggris. Dengan praktik langsung seperti ini, santri diharapkan dapat lebih percaya diri dalam mempelajari bahasa asing.
Immersion Program di Pondok Pesantren Condong adalah salah satu contoh dari penerapan metode pembelajaran bahasa asing yang intensif dan terstruktur. Dengan menciptakan lingkungan berbahasa total, kegiatan berbasis bahasa, pengajaran oleh tenaga profesional, serta sistem evaluasi yang terstruktur, program ini berhasil membangun generasi santri yang tidak hanya mahir berbahasa Arab dan Inggris, tetapi juga siap menjadi pemimpin yang berkontribusi di tingkat global. Metode ini membuktikan bahwa pembelajaran bahasa asing dapat menjadi alat strategis untuk mendidik generasi santri yang adaptif, visioner, dan berdaya saing tinggi. []